19 Mar 2018

RAHASIA KEHIDUPAN KEKAL.

CATATAN ALKITAB.
Menelusuri dan mengungkap..
RAHASIA KEHIDUPAN KEKAL.
Kesaksian Para Nabi, Para Rasul, dan.. Orang orang suci.
PENCIPTAAN, KEJATUHAN,, KEBANGKITAN dan HIDUP KEKAL.
PENCIPTAAN
BAPA SORGAWI dan Tuhan Yesus menciptakan langit dan bumi ini bersama sama.
Penciptaan bumi menyediakan tempat di mana kita telah memperoleh tubuh jasmani,
Kita diuji dan dicobai, serta dapat mengembangkan sifat-sifat seperti Elohim.
ADAM ADALAH MANUSIA PERTAMA.
Bapa sorgawi menciptakan Adam dan Hawa menurut rupa-Nya.
(lihat Kejadian 1:26–27).
KEJATUHAN
Ingat di Taman Eden,
BAPA SORGAWI memerintahkan Adam dan Hawa untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat; akibat dari melakukan hal itu adalah KEMATIAN ROHANI DAN JASMANI.
KEMATIAN ROHANI
Adalah pemisahan diri kita dari BAPA SORGAWI.
KEMATIAN JASMANI
Adalah pemisahan roh kita dari tubuh yg fana.
Merekapun (Adam dan hawa) diusir dari hadirat-BAPA SORGAWI lalu menjadi fana.
Itulah yang disebut dengan..
PERISTIWA KEJATUHAN.
SEBAGAI HASIL DARI KEJATUHAN...
Adam dan Hawa dapat mengalami perasaan sukacita dan dukacita,
Mengetahui yang baik dan yang jahat,
Serta memiliki (keturunan) anak-anak.
KITA SEBAGAI KETURUNAN ADAM DAN HAWA...
Mewarisi kefanaan.
Kita dipisahkan dari hadirat BAPA SORGAWI dan tunduk pada kematian jasmani.
Kita juga diuji melalui banyak kesulitan-kesulitan kehidupan dan godaan-godaan duniawi.
Kejatuhan merupakan bagian yang penting dalam rencana keselamatan Bapa Surgawi.
Selain memperkenalkan kematian jasmani dan rohani, itu juga memberi kita kesempatan untuk DILAHIRKAN KE BUMI serta untuk BELAJAR dan TUMBUH.
KEHIDUPAN FANA
Kehidupan fana adalah waktu pembelajaran.
Sampai ketika kita siap untuk kembali memasuki kehidupan kekal.
Dan ketika kita membuktikan diri bahwa kita dapat menggunakan hak pilihan bebas kita untuk melakukan segala sesuatu yang Tuhan perintahkan, maka kita akan diberikan tempat yg sesuai dengan apa yg telah kita perbuat dimasa hidup dalam kefanaan
Selama dalam kehidupan dunia fana ini...
KITA HARUS MENGASIHI DAN MELAYANI (sesama) ORANG LAIN.
Dalam kefanaan, roh kita menjadi satu dengan tubuh jasmani kita, sehingga memberikan kita kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan cara-cara yang tidak mungkin kita lakukan di kehidupan kekal sebelumnya.
Tubuh kita merupakan bagian penting dari rencana keselamatan dan hendaknya kita hormati dan kuduskan sebagai karunia khusus dari Bapa Surgawi kita
(lihat 1 Korintus 6:19–20).
Rujukan yang berhubungan:
(Yosua 24:15; dan Matius 22:36–39)
KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN
Ketika kita mati, tubuh jasmani kita hancur dengan tanah, dan roh kita akan pergi memasuki dunia roh untuk menunggu masa Kebangkitan.
Roh orang (benar) saleh, akan diterima ke dalam kebahagiaan di alam FIRDAUS.
Kelak akan banyak orang beriman yang MENGKHOTBAHKAN INJIL kepada mereka yang berada dalam alam PENJARA ROH.
PENJARA ROH
Adalah tempat tinggal sementara di dunia TRANSISI bagi mereka yang MATI TANPA PENGETAHUAN AKAN KEBENARAN dan juga bagi MEREKA YANG TIDAK PATUH DALAM KEFANAAN HIDUP DI DUNIA.
Di sana, kepada roh-roh tersebut akan diajarkan Injil dan memiliki kesempatan ke dua untuk bertobat dan menerima tata cara keselamatan yang dilaksanakan dalam bait suci
(lihat 1 Petrus 4:6).
Mereka yang mau menerima Injil akan tinggal di alam firdaus dalam jangka waktu lama, sampai masa KEBANGKITAN TIBA.
KEBANGKITAN
Adalah disatukannya kembali Roh kita dengan tubuh jasmani berupa daging dan tulang kita yang telah disempurnakan
(lihat Lukas 24:36–39).
Setelah kebangkitan, ROH dan TUBUH tidak akan lagi dipisahkan dan akan memiliki sifat yg kekal.
Setiap orang yang lahir di bumi akan dibangkitkan karena Yesus Kristus telah mengatasi kematian
(lihat 1 Korintus 15:20–22).
Orang (benar) saleh akan dibangkitkan sebelum orang yang jahat dibangkitkan, dan orang benar akan tampil dalam kemuliaan dimasa Kebangkitan Pertama.
PENGHAKIMAN AKHIR
Akan terjadi setelah Kebangkitan.
Tuhan Yesus akan menghakimi setiap orang untuk menentukan kemuliaan kekal yang akan diterimanya.
Penghakiman ini akan didasarkan pada kepatuhan setiap orang pada perintah-perintah BAPA SORGAWI
(lihat Wahyu 20:12).
ADA TIGA KERAJAAN KEMULIAAN.
(lihat 1 Korintus 15:40–42).
Yang tertinggi dari ini adalah kerajaan SELESTIAL.
Mereka yang gagah berani (MARTIR) dalam kesaksiannya mengenai Yesus serta patuh pada asas-asas Injil akan berdiam dalam kerajaan SELESTIAL di hadirat BAPA DAN PUTRA-NYA, YESUS KRISTUS.
Yang kedua adalah kerajaan TERESTRIAL.
Mereka yang berdiam dalam kerajaan ini adalah pria dan wanita yang selalu bersaksi kepada sesama mengenai Tuhan Yesus.
Kerajaan TELESTIAL adalah kerajaan kemuliaan terendah.
Mereka yang mewarisi kerajaan ini adalah mereka yang memilih kejahatan berpura pura saleh selama dikehidupan dunia fana, serta kepada mereka yang telah bertobat didalam masa kehidupan penjara Roh
Individu-individu ini akan menerima kemuliaan mereka SETELAH DITEBUS DARI PENJARA ROH.
Rujukan yang berhubungan:
Yohanes 17:3.
Berdoa dan berjaga jagalah senantiasa.
Amen.

6 Mar 2018

Biografi Septinus George Saa - Sang Jenius dari Papua

Biografi Septinus George Saa - Sang Jenius dari Papua

Biografi Septinus George SaaBiografi Septinus George Saa. Ia dikenal sebagai sang jenius dari papua. Salah satu 'mutiara' dari papua. Septinus George Saalahir di Manokwari pada 22 September 1986. Sejak kecil, dia sering tinggal berpindah-pindah mengikuti orang tuanya. Bahkan, tak jarang dia hidup terpisah dari orang tua.
Septinus George Saa adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Indonesia. Makalahnya berjudul Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resisto. bahkan rumus Penghitung Hambatan antara Dua Titik Rangkaian Resistor yang Ditemukannya diberi namanya sendiri yaitu "George Saa Formula".
Prestasi pemuda berusia 19 tahun ini sangat mengagumkan. Rumus yang ditemukannya berhasil memenangkan First Step to Nobel Prize in Physic yang itu mengungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk ke meja juri. Para juri yang terdiri dari 30 jawara fisika dari 25 negara itu hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk memutuskan pemuda 17 tahun asal Jayapura ini menggondol emas.
Septinus George Saa lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Silas Saa, adalah Kepala Dinas Kehutanan Teminabuhan, Sorong. Oge lebih senang menyebut ayahnya petani ketimbang pegawai. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Silas, dibantu isterinya, Nelce Wofam, dan kelima anak mereka, harus mengolah ladang, menanam umbi-umbian. Kelima anak Silas mewarisi keenceran otaknya. Silas adalah lulusan Sekolah Kehutanan Menengah Atas tahun 1969, sebuah jenjang pendidikan yang tinggi bagi orang Papua kala itu.
Apulena Saa, puteri sulung Silas, mengikuti jejak ayahnya. Ia adalah Sarjana Kehutanan lulusan Universitas Cendrawasih. Franky Albert Saa, putera kedua, saat ini tengah menempuh Program Magister Manajemen pada Universitas Cendrawasih. Yopi Saa, putera ketiga, adalah mahasiswa kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Agustinus Saa, putera keempat, mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari.
Sementara si Bungsu, Oge, meraih emas di panggung internasional. “Semua anak mama tidak manja dengan uang, sebab kami tidak punya uang,” tutur mama Nelce usai menemani puteranya menerima penghargaan dari Departemen Kehutanan, Selasa (22/6/2004), di Departemen Kehutanan, Jakarta.
Ia bertutur, karena minimnya ekonomi keluarga, Oge sering tidak masuk sekolah ketika SD hingga SMP. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 10 km. Oge harus naik “taksi” (angkutan umum) dengan ongkos Rp 1.500 sekali jalan. Itu berarti Rp 3.000 pulang pergi. “Tidak bisa jajan. Untuk naik “taksi” saja mama sering tidak punya uang. Kalau Oge mau makan harus pulang ke rumah,” katanya.
Bagi Oge prestasi tidak selalu berarti karena uang. Pemuda yang dikenal sebagai playmaker di lapangan basket ini adalah orang yang haus untuk belajar. Selalu ada jalan untuk orang-orang yang haus seperti Oge. Prestasinya di bidang fisika bukan semata-mata karena ia menggilai ilmu yang menurut sebagian anak muda rumit ini.
“Saya tertarik fisika sejak SMP. Tidak ada yang khusus kenapa saya suka fisika karena pada dasarnya saya suka belajar saja. Lupakan saja kata fisika, saya suka belajar semuanya,” katanya. “Semua mata pelajaran di sekolah saya suka kecuali PPKN (Pendidikan Pancasilan dan Kewarganegaraan). Pelajaran itu membosankan dan terlalu banyak mencatat. Saya suka kimia, sejarah, geografi, matematika, apalagi bahasa Indonesia. Saya selalu bagus nilai Bahasa Indonesia,” tambahnya.
Biografi Septinus George Saa
Septinus George Saa
Selepas SD dan SMP yang kerap diwarnai bolos sekolah itu, Oge diterima di SMUN 3 Buper Jayapura. Ini adalah sekolah unggulan milik pemerintah daerah yang menjamin semua kebutuhan siswa, mulai dari seragam, uang saku, hingga asrama.
Kehausan intelektualnya seperti menemukan oase di sini. Ia mulai mengenal internet. Dari jagad maya ini ia mendapat macam-macam teori, temuan, dan hasil penelitian para pakar fisika dunia.
Kebrilianan otak mutiara hitam dari timur Indonesia ini mulai bersinar ketika pada 2001 ia menjuarai lomba Olimpiade Kimia tingkat daerah. Karena prestasinya itu, ia mendapat beasiswa ke Jakarta dari Pemerintah Provinsi Papua.
Namun mamanya melarang putera bungsunya berangkat ke Ibu Kota. Prestasi rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan kenekatan. Dibantu kakaknya, Frangky, Oge berangkat diam-diam. Ia baru memberitahu niatnya kepada mama tercinta sesaat sebelum menaiki tangga pesawat. Mamanya menangis selama dua minggu menyadari anaknya pergi meninggalkan tanah Papua.
Oge kemudian membuktikan bahwa kepergiannya bukan sesuatu yang sia-sia. Tangis sedih mamanya berganti menjadi tangis haru ketika November 2003 ia menduduki peringkat delapan dari 60 peserta lomba matematika kuantum di India. Prestasinya memuncak dengan menggenggam emas hasil riset fisikanya. Mamanya pun tidak pernah menangis lagi.
....Saya ingin jadi ilmuwan. Sebenarnya ilmu itu untuk mempermudah hidup. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu membuat hidup manusia menjadi nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi ilmuwan, saya dapat membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman - Septinus George Saa
Di Jakarta, ia digembleng khusus oleh Bapak Fisika Indonesia, Profesor Yohanes Surya. Awal November 2006 ia harus mempresentasikan hasil risetnya di depan ilmuwan fisika di Polandia. Ia harus membuktikan bahwa risetnya tentang hitungan jaring-jaring resistor itu adalah orisinil gagasannya.
Setelah itu, ia akan mendapat kesempatan belajar riset di Polish Academy of Science di Polandia selama sebulan di bawah bimbingan fisikawan jempolan. Setelah menerima penghargaan itu, George diganjar banyak fasilitas. Menteri pendidikan saat itu, Malik Fadjar, meminta George memilih perguruan tinggi mana pun di Indonesia tanpa tes.
Kampus tempat dia kuliah juga diwajibkan memberikan fasilitas belajar. George sempat bingung memilih kampus sebelum utusan Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng mendatangi dirinya. ''Saya diminta menemui Pak Aburizal Bakrie,'' ungkap pria kelahiran 22 September 1986 tersebut.
Freedom Institute menawari George kuliah di luar negeri. Memilih negara mana pun akan dikabulkan. Mau di benua Amerika, Eropa, bahkan Afrika sekali pun, terserah George. Beasiswa tersebut bukan hanya uang kuliah, tapi juga uang saku serta biaya hidup. Pria penghobi basket itu sempat bingung memilih negara.
Rizal Mallarangeng mengusulkan agar dirinya memilih Amerika. Sebab, negara pimpinan Barack Obama tersebut bagus untuk belajar dan melakukan penelitian. George lantas mendaftar ke jurusan aerospace engineering di Florida Institute of Technology. Kampus di pesisir timur Amerika di Brevard County. Kampus itu berdekatan dengan Kennedy Space Center dan tempat peluncuran pesawat NASA (National Aeronautics and Space Administration).
Di jurusan aerospace engineering alias teknik dirgantara itu, George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang, baik pesawat terbang di angkasa maupun luar angkasa. Dia juga mempelajari ilmu yang supersulit di jagat aerospace, yakni rocket science. ''Saking sulitnya, orang Amerika sering bilang, you don't need rocket science to figure it out,'' katanya lantas terkekeh.
Di antara 200-an mahasiswa seangkatan, hanya 40 orang yang lulus. George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang. Mulai struktur pesawat, aerodinamika, daya angkat, hingga efisiensi berat dalam teknologi pembuatan burung besi itu.
George Saa
George Saa
Ada alasan khusus dirinya suka pesawat terbang. Selain memang mengagumi presiden ketiga Indonesia B.J. Habibie yang gandrung pesawat itu, lelaki bertubuh gempal tersebut semula ingin menjadi pilot.
Namun, karena kedua matanya minus 3,25, dia harus mengalihkan impiannya. ''Kalau nggak bisa menerbangkan pesawat, saya harus bisa membuat pesawat. Setidaknya, memahami teknologi pesawat terbang,'' tegasnya.
Tahun pertama di Amerika sangat sulit bagi George. Sebab, dia belum fasih berbahasa Inggris. Pernah, dia tertahan sejam di bagian imigrasi. ''Saya hanya duduk dan diam selama sejam gara-gara tidak bisa bahasa Inggris,'' tuturnya.
Karena itu, tahun pertama, George tak langsung kuliah. Dia belajar bahasa di sekolah bahasa Inggris English Language Service di Cleveland, negara bagian Ohio, AS. Selama setahun dia ngebut belajar bahasa. Mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00, dia melahap materi-materi bahasa Inggris.
''Saya mempelajari lagi grammar dan kosakata,'' jelas anak bungsu pasangan Silas Saa dan Nelly Wafom itu. George lulus pada akhir 2009. Kini, dia bekerja di perusahaan internasional yang bergerak di bidang migas sembari bantu-bantu di lembaga yang memberinya beasiswa, Freedom Institute. ''Tiga minggu ini aku di Jakarta. Nanti ke laut lagi,'' katanya. biografiku.com

Pendeta Billy Graham Dimakamkan di North Carolina

Penulis: Dewasasri M Wardani15:47 WIB | Minggu, 04 Maret 2018
Pendeta Billy Graham Dimakamkan di North Carolina

Ilustrasi. Jenazah Pendeta Billy Graham dibawa dalam upacara pemakaman di Charlotte, N.C., Jumat (2/3).(Foto: voaindonesia.com)
NORTH CAROLINA, SATUHARAPAN.COM – Kehidupan Pendeta Billy Graham diabadikan pada pemakamannya hari Jumat (2/3), puncak acara penghormatan selama seminggu kepada penginjil paling karismatik dalam generasinya, yang menyampaikan pesan keselamatan kepada jutaan orang.

Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence, termasuk di antara 2.000 orang yang menghadiri upacara tersebut, di Perpustakaan Billy Graham di kota asalnya Charlotte, North Carolina.
Putranya, Pendeta Franklin Graham, menyampaikan pidato penghormatan pada upacara pemakaman itu.
"Ayah saya berkhotbah mengenai surga, menceritakan kepada jutaan orang bagaimana cara menemukan surga, dia menulis sebuah buku tentang surga dan hari ini dia berada di surga. Perjalanannya selesai," katanya.
Acara pemakaman yang disiarkan langsung secara online, diadakan di tenda kanvas yang mengingatkan pada ibadah kebangkitan Graham pada tahun 1949 di Los Angeles, yang menandai awal kesuksesannya sebagai seorang penginjil.
Baik Trump maupun Pence tidak berbicara pada hari Jumat (2/3), tapi mereka sebelumnya bertemu secara pribadi dengan keluarga Graham.
Graham meninggal minggu lalu pada usia 99 tahun, setelah lebih dari 60 tahun berkhotbah kepada jutaan orang dalam acara kebaktian besar dan puluhan juta lainnya lewat radio dan televisi. (voaindonesia.com)