Penulis: Dewasasri M Wardani15:47 WIB | Minggu, 04 Maret 2018
Ilustrasi. Jenazah Pendeta Billy Graham dibawa dalam upacara pemakaman di Charlotte, N.C., Jumat (2/3).(Foto: voaindonesia.com)
NORTH CAROLINA, SATUHARAPAN.COM – Kehidupan Pendeta Billy Graham diabadikan pada pemakamannya hari Jumat (2/3), puncak acara penghormatan selama seminggu kepada penginjil paling karismatik dalam generasinya, yang menyampaikan pesan keselamatan kepada jutaan orang.
Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence, termasuk di antara 2.000 orang yang menghadiri upacara tersebut, di Perpustakaan Billy Graham di kota asalnya Charlotte, North Carolina.
Putranya, Pendeta Franklin Graham, menyampaikan pidato penghormatan pada upacara pemakaman itu.
"Ayah saya berkhotbah mengenai surga, menceritakan kepada jutaan orang bagaimana cara menemukan surga, dia menulis sebuah buku tentang surga dan hari ini dia berada di surga. Perjalanannya selesai," katanya.
Acara pemakaman yang disiarkan langsung secara online, diadakan di tenda kanvas yang mengingatkan pada ibadah kebangkitan Graham pada tahun 1949 di Los Angeles, yang menandai awal kesuksesannya sebagai seorang penginjil.
Baik Trump maupun Pence tidak berbicara pada hari Jumat (2/3), tapi mereka sebelumnya bertemu secara pribadi dengan keluarga Graham.
Graham meninggal minggu lalu pada usia 99 tahun, setelah lebih dari 60 tahun berkhotbah kepada jutaan orang dalam acara kebaktian besar dan puluhan juta lainnya lewat radio dan televisi. (voaindonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar