Bagaimana
Mengampuni Diri Sendiri?
Apakah hari ini Anda berani
membebaskan diri dari bayang-bayang kesalahan yang Anda lakukan kemarin?
Apakah Anda berani mengampuni diri
sendiri?
Mengampuni diri sendiri sangat
memerlukan keberanian. Lagipula, siapakah Anda sampai-sampai dapat membebaskan
diri dari dosa yang jelas-jelas telah terukir dalam hidup -- seolah-olah apa
yang pernah Anda lakukan dahulu tidak memengaruhi hidup Anda yang sekarang?
Di manakah Anda akan mendapatkan hak
untuk mengampuni diri sendiri saat orang lain ingin membuat Anda malu ketika
mereka tahu apa yang telah Anda lakukan? Beranikah Anda?
Jawabannya adalah Anda mendapatkan
hak untuk mengampuni diri sendiri hanya dari kasih dan Anda berani mengampuni
diri sendiri hanya dengan semangat kasih.Kasih adalah sumber tertinggi dari hak
dan keberanian untuk mengabaikan penyesalan yang Anda tujukan pada diri
sendiri. Saat Anda menjalani hidup seolah-olah kesalahan di hari kemarin tidak
berkaitan dengan apa yang Anda rasakan terhadap diri Anda yang sekarang, maka
Anda sedang memertaruhkan kasih yang membebaskan Anda, bahkan dari penghakiman
diri sekalipun.
Namun harus ada kebenaran.Tanpa
kejujuran, pengampunan kepada diri sendiri hanyalah tipuan kejiwaan.Aturan
mainnya, kita tidak dapat benar-benar mengampuni diri kita sendiri kecuali
dengan melihat kesalahan di masa lalu dan mengakuinya.
Memerlukan penilaian yang jujur
untuk menjaga kita dari keinginan menuruti diri sendiri.
Ada empat tahap yang harus dilalui
untuk mengampuni orang lain yang menyakiti kita, yaitu terluka, membenci,
menyembuhkan diri sendiri, dan akhirnya kembali bersama-sama lagi.
Kita semua menyakiti diri kita
sendiri.Kita menyakiti diri dengan tidak adil, dan kadang-kadang keterlaluan.
Allah tahu penyesalan atas kebodohan
kita mencurangi diri kita sendiri. Seorang perokok misalnya, saat dia
menghabiskan satu pak rokok setiap hari, dia takut kalau-kalau suatu saat nanti
dia akan berkata, "aku bodoh, bodoh, sekarat sebelum waktunya", dan
tidak ada seorang pun yang bisa disalahkan kecuali diri sendiri. Kemudian ada
kesempatan-kesempatan yang ditolak, disiplin yang ditolak, dan kecanduan
semakin menjadi -- itu semua bisa menghantui Anda dengan rasa bersalah yang
mengatakan bahwa Anda telah menjalani hidup yang tidak benar.
Namun, luka hati yang paling membuat
hati Anda sulit untuk mengampuni diri sendiri adalah luka hati yang timbul
karena melukai orang lain.
Ingat saat Anda membohongi orang
yang memercayai Anda! Saat Anda mengabaikan anak yang bergantung kepada Anda. Saat
Anda mengabaikan orang yang meminta bantuan Anda! Semua itu dan ribuan hal
lainnya menyerang dengan penilaian yang jujur terhadap diri kita sendiri.
Kita tidak harus menjadi orang yang
jahat untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Andai saja orang-orang jahat
melakukan hal-hal yang jahat kepada orang lain, maka kita akan hidup dalam
dunia yang menyenangkan. Kita melukai orang lain karena kecerobohan dan
sifat-sifat buruk kita.
Semakin baik sifat yang kita miliki,
semakin dalam kita merasakan luka atas ketidakadilan yang kita lakukan.Luka
kita menjadi kebencian kita. Luka yang kita timbulkan pada orang lain menjadi
kebencian terhadap diri kita sendiri. Karena kita memerlakukan orang lain
dengan tidak baik. Kita menghakimi, menghukum, dan memvonis diri kita
sendiri.Biasanya secara diam-diam.
Beberapa di antara kita hanya
merasakan kebencian terhadap diri sendiri yang sifatnya pasif.Kita hampir tidak
memiliki kekuatan kasih untuk memberkati diri kita sendiri.Kita tidak dapat
melihat di cermin dan berkata, "Apa yang aku lihat, membuatku bahagia bisa
hidup di dunia."Sukacita kita menjadi diri sendiri dicabik-cabik oleh
kebencian yang pasif.
Ada juga yang terbenam dalam
kebencian terhadap diri sendiri yang sifatnya agresif.Mereka menghancurkan diri
mereka sendiri dengan kemarahan yang meledak-ledak. Sebagian dari diri mereka
menutup hidung dengan kedua tangannya dan membenamkan bagian diri yang lain
dalam lubang hitam amarah. Musuh mereka adalah diri mereka sendiri.Dan
kadang-kadang, yang paling parah, kebencian tersebut dilampiaskan dengan
merusak atau menyakiti diri sendiri.
Jelas, penghakiman yang Anda lakukan
terhadap diri sendiri mungkin adalah omelan yang tidak masuk akal, tuduhan yang
palsu, dan tekanan yang tidak adil. Di sisi lain, sebagian dari diri Anda
sering kali menyapu kesalahan Anda yang sebenarnya di bawah karpet kepuasan
terhadap diri sendiri. Anda melawan diri sendiri hanya untuk menghindari luka
yang dihadirkan oleh sebagian dari diri Anda yang lain.
Dalam beberapa kasus, Anda
seharusnya tidak terlalu memercayai penghakiman dari dalam diri Anda.
Penghakiman diri itu tetap menjadi
kritikus yang paling tangguh, dan Anda menyadari apa yang dikatakannya.
Sekarang marilah kita berpindah ke
respons keberanian kasih.
Apa yang terjadi bila akhirnya Anda
benar-benar mengampuni diri Anda sendiri? Saat Anda mengampuni diri Anda
sendiri, Anda menulis kembali skenario Anda. Diri Anda yang sekarang tidak lagi
terikat pada apa yang Anda lakukan di masa lalu. Orang jahat yang Anda perankan
pada adegan pertama dibuang dan Anda kini menjadi orang yang baik pada adegan
yang kedua.
Kini Anda melepaskan diri Anda dari
skenario masa lalu.Anda berjalan menuju hari esok dan rasa bersalah hilang.
Sekali lagi, kata yang tepat untuk
hal ini adalah "ketidakrelevanan".Lihat kembali masa lalu Anda, akui
fakta yang tidak baik, dan katakan bahwa itu semua kini tidak ada hubungannya
dengan Anda yang sekarang. Tidak ada hubungannya dan tidak penting! Masa lalu
Anda tidak ada hubungannya dengan Anda atau apa yang Anda rasakan.
Memang tidaklah mudah untuk
melakukannya. Bagian dari diri Anda yang melakukan kesalahan selalu berjalan
bersama Anda ke mana pun Anda pergi. Mungkin ada suara hati yang mengatakan,
"Bagus, tapi kita berdua tahu betapa buruknya dirimu, bukan?"Memerlukan
mukjizat kasih untuk menyingkirkan sebagian dari diri Anda yang tidak mau
mengampuni, yang bersembunyi dalam bayang-bayang hati Anda.
Mungkin tak ada seorang pun yang
memiliki pemahaman yang lebih baik tentang siksaan pengampunan diri selain
Dostoevsky, seorang penulis ulung dari Rusia. Dalam novelnya, "Crime and
Punishment", ia menggambarkan perjuangan seorang pembunuh bernama Ilyon
Raskolnikov dalam mengampuni dirinya sendiri.
Raskolnikov melakukan sesuatu yang
jahat seperti yang bisa dilakukan oleh orang lain. Dia dengan brutal membunuh
seorang wanita yang tak berdaya, pemilik rumah gadai tua -- wanita yang tidak
menyenangkan, pelit dan lekas marah, namun tetap tidak bersalah.Rasa
bersalahnya sangat mendalam.
Tak seorang pun mampu menanggung
rasa bersalah seperti itu sendirian, tak akan kuat menanggungnya dalam waktu
yang lama. Cepat atau lambat orang itu harus mengatakannya.Raskolnikov bertemu
dengan seorang gadis, seorang malaikat baginya, Sonia, dan dia mengakui
semuanya kepadanya.Ia menceritakan semuanya kepada Sonia.
Sonia membujuknya supaya mengakui
semuanya kepada polisi, dan akhirnya dia pun melakukannya.Dia dipenjarakan di
Siberia.
Sonia mengikutinya ke Siberia dan
menunggu kesediaannya mengampuni dirinya sendiri sehingga dia bisa mendapatkan
kebebasan untuk menerima cinta Sonia.
Raskolnikov tidak bisa mengampuni
dirinya sendiri.Sebaliknya, dia malah menyalahkan dirinya.
Dia berduka, dia berkata:
"sudah takdir"; dia ditakdirkan untuk membunuh seorang wanita tua.
Saat Anda menghadapi situasi seperti ini, apakah menurut Anda tindakannya
sangat jahat? Tidakkah Napoleon juga melakukan hal yang sama dan tidakkah
mereka membuat monumen baginya? Dengan cara pintar seperti ini, dia mengampuni
dirinya sendiri dengan mencari alasan-alasan yang kuat sehingga dia tidak
menyalahkan diri atas apa yang ia lakukan.
Raskolnikov tidak berani merasa
bersalah.
"Oh, betapa bahagianya
dia," tulis Dostoevski, "seandainya dia bisa menyalahkan dirinya
sendiri!Sehingga dia bisa menanggung segalanya, bahkan rasa malu dan aib."
Namun dari dulu sampai sekarang,
Raskolnikov merasakan adanya kepalsuan dalam dirinya.Dia tahu bahwa jauh di
dalam dirinya, dia berbohong terhadap dirinya sendiri.
Dan akhirnya hal itu
terjadi.Bagaimana hal itu terjadi, dia sendiri tidak mengetahuinya.Dia berlutut
di bawah kaki Sonia dan menerima cintanya."Dia menangis dan memeluk kaki
Sonia."Akhirnya dia memiliki kekuatan untuk mengasihi.Dan kekuatannya
untuk mengasihi itu menyatakan bahwa mukjizat benar-benar telah terjadi; dia
telah mengampuni dirinya sendiri.
Dia mengampuni dirinya sendiri?Untuk
kejahatan berdarah dingin seperti itu?Ya."Semua hal, bahkan kejahatannya,
hukumannya, serta vonis yang dijatuhkan kepadanya dan pemenjaraan dirinya
sekarang adalah hal-hal yang tidak dipedulikannya.
Lepas! Lepas karena pengertian bahwa
masa lalunya yang kelam tidak lagi ada hubungannya dengan dirinya saat ini dan
di masa yang akan datang. Dia bebas dari penghakimannya atas dirinya sendiri
dan hal itu membuatnya bebas untuk mencintai.
Raskolnikov berdiri tegak dalam
keterpurukannya untuk menunjukkan bahwa dalam keadaan terburuk sekalipun, kita
bisa mendapatkan kekuatan untuk membebaskan diri sendiri.
Akhirnya, puncak dari pengampunan
diri muncul saat kita merasa bersatu lagi dengan diri kita sendiri.Luka itu
disembuhkan.Bagian dari diri Anda, yang menghancurkan Anda, kini bersatu
lagi.Anda kembali utuh, satu; tidak tercerai-berai lagi.
Anda tidak lagi dikendalikan oleh
diri Anda sendiri.Anda benar-benar menyadari bahwa Anda dulu melakukan
kesalahan dan Anda tidak ingin melakukannya lagi.Anda tidak ingin kesalahan di
masa lalu itu menghantui Anda yang sekarang.Anda kembali mengambil langkah
dalam hidup.Anda telah membuat diri Anda sendiri merasa nyaman.
Hal seperti ini tidak terjadi sekali
untuk selamanya.Kebencian yang Anda rasakan selalu datang dan pergi, dan Anda
menyangkal kesalahan yang pernah Anda lakukan.Namun, kemudian Anda kembali
kepada diri Anda sendiri lagi, lagi, dan lagi.
Mengampuni diri sendiri adalah
mukjizat pemulihan yang hampir bisa dikatakan paling pokok!
Namun, bagaimana Anda bisa
melakukannya?
Yang terpenting adalah Anda harus
jujur. Tidak ada cara lain untuk mengampuni diri sendiri tanpa kejujuran.
Keterusterangan -- pemikiran yang siap untuk meninggalkan masa lalu dan
menghadapi kenyataan -- adalah perlengkapan rohani pertama yang Anda perlukan.
Tanpa keterusterangan, Anda hanya
bisa menjadi orang yang puas terhadap dirinya sendiri.Puas diri adalah
pengampunan yang palsu.Beberapa orang menunjukkan dirinya yang tidak
sebenarnya, tidak ada kata lain untuknya.Mereka bergantung pada akal mereka
yang dangkal, mereka mengejar hidup yang tak teruji dengan kepuasan hati yang
tak pernah diuji, seperti sapi yang sedang merumput daripada seorang manusia
yang jujur.
Perbedaan antara orang yang berpuas
diri dan orang yang benar-benar mengampuni dirinya sendiri adalah seperti orang
yang sedang mabuk kokain dan seorang yang benar-benar memiliki alasan untuk
bahagia.
Anda memerlukan kepala yang dingin
untuk bisa memiliki hati yang mengampuni.
Sebagai contoh, Anda harus dapat
membedakan penghargaan diri dan pengampunan diri.
Anda bisa mendapatkan penghargaan
diri saat Anda tahu bahwa Anda patut dihargai.Menghargai diri sendiri berarti
merasa bahwa Anda istimewa, benar-benar diinginkan, mahkluk yang Tuhan ciptakan
sendiri, dan mahkluk yang sangat indah.
Kadang-kadang Anda hanya mendapatkan
penghargaan diri setelah Anda menghadapi permasalahan hidup.
Ada seorang pria yang terkena
sindrom "Manusia Gajah" (Elephant Man); memiliki tangan yang jauh
lebih besar dari tangan normal, dan tangan itu adalah satu-satunya tangannya.
Dia belajar melihat kelebihannya di balik kekurangan dalam dirinya dan dia
menghargai dirinya sendiri apa adanya. Contoh lain, Kim adalah seorang anak
adopsi yang cantik yang mewarisi penyakit turunan dari ibu kandungnya. Kim
memilih untuk menerima dirinya sendiri sebagai anugerah terindah dari Tuhan apa
adanya meskipun tangannya jauh lebih besar dari tangan orang normal.
Diberkatilah orang yang menghargai
dirinya sendiri karena mereka telah melihat kelebihan di dalam diri mereka.
Namun, penghargaan diri tidaklah
sama dengan pengampunan diri. Anda menghargai diri Anda sendiri saat Anda
menemukan kelebihan dalam diri Anda.Anda mengampuni diri Anda sendiri setelah
Anda menemukan kesalahan Anda sendiri.Anda menghargai diri Anda karena kebaikan
yang ada dalam diri Anda.Anda mengampuni diri Anda karena kesalahan yang Anda
lakukan.
Bila Anda tidak melihat
perbedaannya, maka Anda pun tidak akan bisa mengampuni diri Anda sendiri. Jadi
Anda membutuhkan kepala yang dingin untuk mengetahui apa yang akan Anda
lakukan.
Anda juga perlu
keberanian.Mengampuni diri sendiri adalah keberanian yang paling pokok untuk
mengasihi.
Alasan mengapa mengampuni diri
sendiri memerlukan keberanian, berhubungan dengan sikap orang lain terhadap
orang yang mengampuni dirinya sendiri. Orang yang selalu memandang dirinya
benar tidak ingin Anda mengampuni diri Anda sendiri.Mereka ingin Anda selalu
berada dalam bayang-bayang rasa malu selamanya.
Saya memahami orang-orang seperti
itu karena saya salah satunya. Ada sebagian dalam diri saya yang ingin agar
orang yang melakukan kesalahan, terutama yang terkenal, tetap rendah diri,
berada di tempat paling belakang, berbicara dengan suara yang hampir tak
terdengar; saya ingin mereka merendahkan diri, atau mungkin sangat merendahkan
diri.
Jadi, saat Anda berjalan dan
berbicara selayaknya orang yang sudah memisahkan kesalahan masa lalu dengan
diri Anda yang sekarang, Anda akan memerlukan keberanian untuk menghadapi
khayalak ramai yang merasa diri benar.
Kemudian Anda juga harus tegas.
Anda tenggelam di dasar penghukuman
diri karena kurang tegas. Anda hampir akan selalu gagal mengampuni diri saat
Anda tidak mau menjadi tegas mengenai untuk apa Anda mengampuni diri sendiri.
Kebanyakan dari kita mencoba, misalnya,
mengampuni diri karena keadaan diri kita.Kita jelek, kejam, picik, bawel; atau,
sebaliknya, kita terlalu baik, kalahan, dan dimanfaatkan sana-sini.
Namun, orang yang mencoba mengampuni
diri mereka sendiri karena kesalahan, sama sekali tidak biasa-biasa saja;
mereka benar-benar bangga sampai-sampai mereka ingin menjadi Allah. John Quincy
Adams, bukan yang terhebat, namun seorang presiden yang sangat kompeten, tidak
dapat mengampuni dirinya sendiri. "Aku tidak pernah melakukan
apa-apa," tulisnya di buku hariannya. "Hidupku sia-sia, penuh dengan
aspirasi yang stagnan, dan doa-doa agar keberadaanku bermanfaat dengan orang
lain tidak pernah terwujud." Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh
seorang ahli hukum, Hugo Grotius, Bapak Hukum Internasional Modern, di ranjang
tempat ia meninggal, adalah: "Aku tidak pernah melakukan hal yang berarti
dalam hidupku." Beberapa orang nampak biasa-biasa saja dalam erangannya
menghadapi kegagalan dalam hidup; namun mereka sungguh-sungguh merana karena
hanya menjadi manusia.
Anda harus menghentikan
kepura-puraan Anda: tepatnya, untuk hal apa Anda perlu pengampunan? Karena
tidak setia dengan pasangan Anda pada tahun yang lalu?Bagus, Anda pasti bisa
mengampuni diri.Karena menjadi orang yang jahat?Tidak, itu terlalu sulit; Anda
tidak dapat menelan diri Anda seutuhnya.
Sebagian besar dari kita hanya dapat
menangani satu hal pada suatu waktu."Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari," kata Yesus. Saat kita membebani diri terlalu banyak dengan rasa
bersalah, maka kita akan tenggelam dalam keputusasaan. Satu-satunya cara kita
dapat mengampuni diri, bebas dari tirani suara hati yang lembut, adalah menjadi
tegas dan mengampuni diri atas satu kesalahan pada satu waktu.
Akhirnya, Anda harus
mengonfirmasikan tindakan berani Anda dalam mengampuni diri dengan sebuah
tindakan kasih yang sembrono.Bagaimana Anda yakin bahwa Anda berjudi dengan
rasa bersalah dan menang kecuali Anda memertaruhkan kemenangan Anda dalam
kasih?
"Dia mengasihi karena dia telah
diampuni" -- itu adalah perkataan Yesus yang ditujukan pada seorang wanita
yang nekat masuk ke sebuah jamuan makan malam, berlutut pada kaki Yesus dan
meminyakinya dengan narwastu.
Kasih adalah tanda bahwa Anda telah
berhasil, bahwa Anda telah lepas dari rasa bersalah yang menghukum Anda. Anda
tidak akan selalu tahu kapan tepatnya Anda telah mengampuni diri Anda sendiri.
Seperti saat Anda mencapai puncak bukit melalui jalan raya yang menanjak --
Anda mungkin tidak yakin kapan Anda sampai ke dasar bukit, namun Anda dapat
mengatakan bahwa Anda telah melalui puncak bukit saat Anda menginjak gas dan
mobil melaju. Tindakan kasih seperti akselerasi yang cepat. Tindakan kasih yang
bebas, kepada siapa pun itu dinyatakan, dapat memberi sinyal pada Anda bahwa
apa yang Anda lakukan, berkuasa bagi orang yang sedang mengampuni diri.
Anda dapat memberinya hadiah!
Mwngundangnya makan malam! Menjenguk orang sakit! Anda dapat merangkul seorang
teman yang sebelumnya belum pernah Anda sentuh! Tulis surat yang berisi ucapan
terima kasih. Atau mengatakan kepada Ayah Anda bahwa Anda mengasihinya.Saat
kita melakukannya, kita melakukan mukjizat dari pengampunan atas diri kita
sendiri.
Ya, kasih memberi Anda hak untuk
mengampuni diri Anda sendiri.Dan kasih juga memberikan Anda kekuatan,
setidaknya untuk mulai mengampuni diri. Proses pemulihan mungkin berjalan
lambat, namun itu lebih baik daripada tidak berjalan sama sekali, kaki terkubur
dalam semen penghukuman diri.
Mengampuni diri sendiri berarti
menyatakan misteri seseorang yang memaafkan dan dimaafkan. Anda menghakimi diri:
Anda akan menjadi tidak utuh. Anda mengampuni diri: Anda memulihkan keretakan.
Yang harus Anda tantang untuk
memulihkan diri Anda sendiri dengan tindakan sederhana ini adalah sebuah sinyal
yang ditujukan pada dunia bahwa kasih Allah adalah sebuah kekuatan dalam diri
Anda. (t/Ratri dan Dian)
Diterjemahkan dari:
Judul buku
|
:
|
Forgieve; Healing The Hurts We
Don`t Deserve
|
Judul asli artikel
|
:
|
Forgiving Ourselves
|
Pilihlah
Kemerdekaan Bukan Keterikatan
Disadur oleh: Sri Setyawati
Godaan untuk melakukan dosa seksual
bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.Kabar baiknya adalah di dalam Tuhan,
kita dapat dibebaskan dari godaan, bahkan dari belenggu dosa yang telah
mengikat kita.Berikut adalah langkah-langkah untuk mendapatkan kemerdekaan dari
dosa seksual.
1. Mengatasi kebiasaan dosa Anda.
Langkah untuk menuju kelepasan atau
kemerdekaan adalah mengatasi kebiasaan berdosa. Orang-orang yang terjebak dalam
perangkap "berdosa-mengakui-berdosa-mengakui", perlu mengikuti
petunjuk-petunjuk yang ada dalam Yakobus 5:16. Jika perlu, carilah orang-orang
yang bersedia mendoakan dan mengawasi Anda, agar Anda tidak lagi melakukan
kebiasaan dosa Anda.
2. Akuilah dosa-dosa Anda.
Dalam 1 Yohanes 1:9, dijelaskan
bahwa siapa pun yang mengaku dosa di hadapan Tuhan, ia akan diampuni dan
disucikan. Jadi, setelah berbuat dosa kita harus berani mengakuinya di hadapan
Tuhan.Maksud mengakui bukan sekadar berkata "Maafkan saya", melainkan
"Saya melakukannya." Kemudian, ucapkanlah doa berikut ini.
"Bapa Surgawi, Engkau sudah
memberitahukan kepada saya untuk mengenakan Yesus Kristus dan tidak memberikan
kesempatan pada daging untuk memuaskan hawa nafsu saya (Roma 13:14).Saya
mengakui bahwa saya sudah memberi diri pada hawa nafsu daging, yang berperang
melawan jiwa saya (2 Petrus 2:11). Saya berterima kasih kepada-Mu karena di
dalam Kristus dosa-dosa saya diampuni, tetapi saya sudah melanggar
ketetapan-ketetapan-Mu yang kudus dan memberikan kesempatan kepada musuh, untuk
berperang di dalam anggota-anggota tubuh saya (Roma 6:12-13; Efesus 4:27;
Yakobus 4:1; 1 Petrus 5:8). Saya datang ke hadapan hadirat-Mu untuk mengakui
dosa-dosa dan memohon penyucian-Mu (1 Yohanes 1:9) dan supaya saya dibebaskan
dari perbudakan dosa.Sekarang, saya memohon kepada-Mu untuk menyatakan kepada
pikiran saya, cara-cara saya yang sudah melanggar ketetapan-ketetapan-Mu dan
sudah mendukakan Roh Kudus. Dalam nama Yesus, saya berdoa. Amin."
Kita tahu bahwa perbuatan dosa
sangat banyak (Galatia 5:19-21). Oleh karena itu, mintalah supaya Tuhan
menunjukkan secara jelas dalam hal apa Anda telah berdosa dan mohon ampunlah
kepada-Nya.
3. Pergunakanlah tubuh Anda sebagai
alat kebenaran.
Tuhan telah menebus hidup dan tubuh
kita.Kita wajib mengabdikan diri kepada Tuhan dan tidak membiarkan dosa
menguasai kita (Roma 6:12-13). Jika Anda terikat dengan kebiasaan dosa seks
sehingga memengaruhi pernikahan Anda, nyatakanlah doa ini:
"Tuhan, saya mohon Engkau
menyatakan pada pikiran saya setiap penggunaan seksual dari tubuh saya sebagai
alat ketidakbenaran. Dalam nama Yesus yang indah saya berdoa. Amin."
4. Lepaskan dan tinggalkan setiap
kejadian penggunaan seksual yang tidak benar dalam hidup Anda.
Ketika Tuhan memunculkan setiap
penggunaan seksual secara tidak benar dari tubuh Anda ke dalam pikiran Anda,
baik itu dilakukan terhadap Anda (pemerkosaan, hubungan seksual dengan anggota
keluarga sendiri, atau pelecehan seksual) maupun Anda melakukannya dengan
sukarela, lepaskan dan tinggalkan setiap kejadian itu. Ucapkanlah doa di bawah
ini:
"Tuhan, saya melepaskan dan
meninggalkan ___ (sebutkan penggunaaan yang salah secara spesifik dari) ___
dengan ___ (tubuh Anda/nama orang) dan saya mohon Engkau memutuskan ikatan itu.
Dalam nama Yesus, Amin. [Mungkin ada dosa kebiasaan lain; Homoseksual, Aborsi,
Bunuh/Melukai Diri, Kecanduan...]"
5. Serahkan diri dan hidup Anda
kepada Tuhan.
Sekarang, serahkanlah tubuh Anda
kepada Tuhan dengan berdoa seperti ini:
"Tuhan, saya melepaskan dan
meninggalkan semua penggunaan tubuh saya sebagai alat ketidakbenaran dan dengan
demikian saya memohon kepada-Mu, untuk memutuskan semua ikatan dan perbudakan
yang Iblis sudah hasilkan dalam kehidupan saya melalui keterlibatan itu.Saya
mengakui keterlibatan saya. Sekarang, saya menyerahkan tubuh saya kepada-Mu
sebagai satu korban persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada-Mu, dan
saya akan melakukan hubungan seksual hanya di dalam pernikahan. Saya singkirkan
kebohongan Iblis yang mengatakan bahwa "tubuh saya tidak tahir", yang
mengatakan bahwa "tubuh saya kotor", atau apa pun yang tidak bisa
diterima sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman seksual saya pada masa lalu.
Tuhan, saya berterima kasih kepada-Mu karena Engkau secara menyeluruh sudah
menyucikan dan mengampuni saya, karena Engkau mengasihi dan menerima saya tanpa
syarat.Oleh karena itu, saya dapat menerima diri saya.Dan, saya memilih untuk
menerima diri sendiri dan tubuh yang sudah disucikan. Dalam nama Yesus.
Amin."
Sesudah Anda mengakui semua dosa
yang Anda ketahui, berdoalah seperti berikut: "Saya sekarang mengakui
dosa-dosa ini kepada-Mu dan meyakini pengampunan dan penyucian-Mu atas diri
saya, melalui darah Tuhan Yesus Kristus. Saya batalkan semua pintu masuk yang
sudah didapatkan roh-roh jahat melalui keterlibatan kehendak saya dalam dosa.
Saya mohonkan ini dalam nama Tuhan dan Juru Selamat saya, Yesus Kristus. Amin.
Disadur dari:
Nama situs
|
:
|
Christian Counseling Center
Indonesia (C3I)
|
Alamat URL
|
:
|
Bagaimana
Kita Mengatasi Dosa Seksual?
Bayangkanlah seorang konseli,
jemaat, atau teman rohani yang datang kepada Anda dengan kisah seperti berikut
ini:
"Saya sedang bergumul.Saya
sudah menikah sebanyak 5 kali.Sekarang, saya selingkuh dengan seorang
laki-laki.Saya merasa seakan-akan saya harus memiliki seorang laki-laki [dalam
hidup saya].Saya putus asa dan merasa hampa tanpa seorang laki-laki dalam hidup
saya."
Jika kita melayani pada tahun
1980-an dan terpengaruh oleh suasana konseling masa itu, kita mungkin akan
mendiagnosis bahwa wanita ini menghadapi "masalah ketergantungan".
Ketika kita melayani di lingkungan konseling saat ini, kita mungkin akan
menentukan bahwa dia mengalami "masalah kecanduan".
Penyimpangan Pemujaan
Yesus memastikan bahwa wanita
tersebut mengalami masalah pemujaan.Wanita itu, tentu saja, adalah "wanita
Samaria" yang dikisahkan dalam Yohanes 4.
Banyak orang tidak dapat melihat
hubungan antara Yohanes 2:23-25, Yohanes 3, dan Yohanes 4. Bagian akhir dari
Yohanes 2 seharusnya tampak seperti lampu petunjuk yang berkedip-kedip."Tetapi
Yesus sendiri tidak percaya mereka, sebab Ia mengenal semua orang.Tidak perlu
orang memberi keterangan kepada-Nya tentang siapa pun, sebab Ia sendiri tahu
apa yang ada di dalam hati manusia." (Yohanes 2:24-25, BIS)
Yesus mengenal kita secara lahiriah
dan batiniah.Dia adalah Dokter Jiwa yang ilahi.Dia adalah Pencipta dan
Perancang jiwa kita. Untuk menggambarkan kenyataan ini, Yohanes menunjukkan
kedalaman pemahaman Yesus yang sempurna akan sifat manusia, dengan
membandingkan dan mengontraskan dua orang yang berbeda.
Contoh A: seorang laki-laki, orang
Farisi, pemimpin agama, orang benar, Nikodemus seorang Yahudi.
Contoh B: seorang wanita, tidak
beragama, bukan orang benar, perempuan Samaria.
Yesus mengetahui segala hal tentang
kita.Sebagai Pencipta kita, Dia tahu bahwa masalah kita yang paling mendasar
adalah masalah pemujaan. Itulah sebabnya, dengan perempuan Samaria, Dia tidak
memfokuskan diri-Nya pada "masalah ketergantungan" atau pada
"masalah kecanduan seksual" perempuan itu, tetapi pada kehausan rohaninya.
"Jikalau engkau tahu tentang
karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum!
niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air
hidup." (Yohanes 4:10) Karena tidak memahami maksud-Nya, perempuan Samaria
itu berfokus pada air secara harfiah.Oleh sebab itu, Yesus kembali membawanya
melihat jiwanya yang bersyukur."Barangsiapa minum air ini, ia akan haus
lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan
haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan
menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada
hidup yang kekal." (Yohanes 4:13-14)
Kolam Penampungan dan Mata Air
Meskipun perempuan Samaria itu tidak
menyadari hal ini, perkataan Yesus mengingatkan kembali pada Yeremia 2:13,
"...; mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam
bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan
air."
Kita adalah makhluk yang memiliki
rasa rindu.Kita adalah makhluk rohani.Kita adalah makhluk pemuja.Kita adalah
makhluk yang bisa merasakan kehausan.Rasa haus adalah ide Allah.Allah
menciptakan kita untuk memiliki hubungan dengan Dia -- untuk berjalan bersama
Dia pada suatu hari yang sejuk.
Allah menciptakan kita untuk
merindukan Dia. "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair,
demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.Jiwaku haus kepada Allah, kepada
Allah yang hidup.Bilakah aku boleh datang melihat Allah?" (Mazmur 42:1-2)
Rasa rindu dan rasa haus, di dalam
pengertiannya sendiri, bukanlah dosa -- karena itu adalah pemberian Allah.
Seperti yang Yeremia ingatkan pada kita, ini adalah petunjuk relasi yang kita
kejar, yang mengindikasikan apakah kita bisa menangani kerinduan kita dengan
cara yang benar atau tidak.
Bagian akhir dari Yeremia 2, seperti
Yohanes 4 dan Yakobus 4:1-4, menyebutkan pesan yang jelas dan konsisten: Kita
bisa menelusuri akar dari perzinahan fisik dan dosa seksual, hal itu selalu
kembali kepada perzinahan rohani dan dosa relasi yang melawan Allah. Dosa di
dalam relasi kita seorang dengan yang lain, selalu disebabkan oleh dosa di
dalam hati kita -- dosa dalam relasi kita dengan Allah.
Dari Rasa Haus atas Kolam
Penampungan kepada Kerinduan atas Sumber Mata Air yang Hidup
Ketika Yesus berkata kepada
perempuan Samaria tersebut, "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke
sini." (Yohanes 4:16), Ia beralih dari membahas tentang rasa haus kepada
pembahasan tentang kolam itu sendiri; dari perasaan rindu yang diciptakan Allah
kepada pilihan-pilihan yang tidak benar untuk memuaskan rasa rindu itu.
Banyak konselor Kristen/alkitabiah
zaman ini, yang tampaknya hanya menekankan salah satu dari kedua faktor ini;
rasa haus atau kolam air, rasa rindu atau pemberhalaan.Akan tetapi, Yesus
menekankan pada keduanya.
Beberapa konselor menghindari
penyelesaian dosa dan hanya berfokus pada rasa rindu. Konselor-konselor lainnya
khawatir jika diskusi apa pun yang membahas tentang kehausan dan kerinduan itu
akan berkembang ke arah "teologi kebutuhan" -- bahwa masalah utama
yang dihadapi ini adalah "kebutuhan yang tidak terpenuhi".
Bukan.Masalah utama kita adalah dosa.Namun demikian, kerinduan utama kita tetap
Kristus.Sayangnya, kerinduan yang diciptakan untuk mendambakan sesuatu tersebut
tercemar karena kejatuhan manusia dalam dosa sehingga kerinduan itu mencari
pemenuhan dari kolam air yang rusak.
Yesus menggunakan rasa rindu yang
tercipta itu sebagai "jalan masuk", yang melaluinya Tuhan menolong
perempuan yang putus asa ini, untuk menemukan air hidup yang benar-benar
dinantikannya.Hasil akhirnya adalah bahwa dia dan orang-orang lainnya datang
untuk mengenal Dia sebagai "Juruselamat dunia" (Yohanes
4:42).Perempuan Samaria itu memiliki kerinduan (seperti yang diciptakan Allah);
dia melakukan dosa (dalam kejatuhannya); dan dia mengalami penebusan (sebagai
anggota keluarga Allah yang telah ditebus).
Konseling Alkitabiah
Yesus menggunakan rasa haus untuk
mengungkapkan kolam dan untuk mengarahkan orang pada Sumber mata air yang
hidup.Apakah kita juga seperti itu?
Sebagai seorang pendeta, konselor,
atau teman rohani, jika seseorang yang datang kepada kita adalah orang yang
telah terperangkap oleh jerat "dosa seksual", apakah diagnosis kita
dan rencana pemulihan yang akan kita berikan? Apakah kita prihatin melihat "orang-orang
yang terlibat dalam dosa seksual", sebagai makhluk rohani yang memuja,
merindukan, dan kehausan? Apakah kita dengan lemah lembut dan bijaksana
membimbing mereka kepada Mata Air yang Hidup, yang akan mengampuni dosa-dosa
mereka, sekaligus memuaskan rasa haus dalam jiwa mereka yang diciptakan oleh
Allah?
Datanglah dan Minumlah
Jika Anda sedang membaca artikel ini
dan Anda sedang bergumul dengan "dosa seksual", entah itu terkait
dengan nafsu dan/atau kebiasaan heteroseksual atau homoseksual, sadarilah bahwa
semua dosa seksual sebenarnya merupakan gejala dari dosa rohani. Sadarilah
bahwa sesungguhnya semua dosa seksual adalah kolam air yang pecah dan tidak
dapat menampung air.
Pada zaman Yeremia, ada sebuah kolam
yang menampung aliran air yang sebelumnya telah melewati jalanan berlumpur yang
bercampur dengan kotoran unta.Kemudian, air itu menetap dalam bak tanah liat
dan tidak mengalir ke mana pun.Selain membuat airnya tidak layak diminum, bak
air ini sering retak dan membuat orang-orang yang kehausan semakin mengalami
kekeringan. Pilihan Anda yang lain, pada masa Yeremia, adalah minum dari mata
air yang jernih, sejuk, segar, dan bergelembung... yang mengalir, air yang
memuaskan dahaga yang muncul dari dalam bumi dan yang tidak akan pernah kering.
Dosa seksual berarti lebih memilih
meminum air dari got daripada dari sumber mata air. Dosa seksual adalah
keyakinan bahwa kita dapat memuaskan standar rasa haus Allah dengan standar
rasa haus manusia.Namun, ini adalah keyakinan yang salah dan berdosa.Ini adalah
pemujaan dan harapan yang salah. Usaha untuk memuaskan dahaga rohani kita akan
Kristus dengan melakukan hubungan seksual adalah sia-sia dan najis.
"Barangsiapa haus, baiklah ia
datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan
oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air
hidup." (Yohanes 7:37-38) Datanglah dan minumlah. (t/Setya)
Diterjemahkan dari:
Nama situs
|
:
|
Biblical Counseling Coalition
|
Alamat URL
|
:
|
Sepuluh Pedoman Menghadapi Godaan Seksual
- Lari!
"Sebab
itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai
bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang
murni." (2 Timotius 2:22)
"Jauhkanlah
dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di
luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya
sendiri." (1 Korintus 6:18)
- Menerima Tanggung Jawab
"Aku
memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu
kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya
engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu." (Ulangan 30:19)
Setiap
kali kita memilih kebenaran, kita tidak hanya menjadi lebih dekat dengan Allah
tetapi lebih kuat dalam melawan godaan.
- Dapat Diandalkan
Daftar
pertanyaan mengenai akuntabilitas Anda:
- Apakah Anda menyediakan waktu untuk berdua dengan Allah?
- Apakah Anda mempelajari Alkitab?
- Apakah Anda berdoa?
- Apakah pikiran Anda senantiasa kudus?
- Apakah Anda sudah melihat sesuatu yang seharusnya tidak Anda lihat (film, majalah, internet)?
- Apakah Anda menyalahgunakan kuasa Anda dalam pekerjaan atau rumah?
- Apakah Anda menaati Allah secara total? (Ingat, ketaatan yang setengah-setengah adalah ketidaktaatan.)
- Apakah Anda berbohong dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas?
- Dengarkanlah Istri Anda
- Berjaga-jagalah
Jangan
sering bepergian sendirian.Ketika Anda harus bepergian sendiri, teleponlah
istri Anda setiap malam. Ucapkanlah hal-hal positif tentang istri Anda kepada
orang lain. Pilihlah teman-teman dengan bijak. "Janganlah kamu sesat:
Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33)
- Tetapkan untuk Hidup Suci Sekarang Juga
"Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2)
"Karena
itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari
padamu!" (Yakobus 4:7)
- Sadarilah bahwa Dosa Seksual Menyerang Otoritas Yesus Kristus di dalam Hidup Anda
"Tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus?Akan kuambilkah anggota
Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan?Sekali-kali tidak!" (1
Korintus 6:15)
- Kenalilah Konsekuensi-Konsekuensi Dosa Seksual
"Siapa
melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak
diri." (Amsal 6:32)
"Karena
bagi seorang sundal sepotong rotilah yang penting, tetapi isteri orang lain
memburu nyawa yang berharga." (Amsal 6:26)
- Pikirkanlah Anak-Anak Anda
- Pahamilah Definisi Sukses yang Baru
Menurut
John Maxwell, definisi sukses adalah "orang-orang yang terdekat denganku
mengasihi dan menghargaiku."(t/Setya)
Alamat URL
|
:
|
|
Penulis
|
:
|
John Piippo
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar